Hari – hari ini kita diperlihatkan
oleh komunikasi yang sulit antara anggota DPR tentang pemberantarasan mafia
pajak. Seolah –olah betapa sulit mencapai kata sepakat dengan musyawarah
mufakat (sifat dari demokrasi itu sendiri), dan juga di tunjukkan sekali lagi
bahwa anak-anak bangsa ini memang tidak pernah bersatu dalam menentukan arah
bangsa ke depan. DPR yang notabene adalah perwakilan rakyat yang di pilih
melalui partai – partai yang ikut pemilu seolah-olah membawa kepentingan
partainya bukan membawa kepentingan rakyat untuk dibicarakan dalam berbagai
forum untuk kepentingan bangsa. Terlihat sangat jelas bahwa anak bangsa ini
tidak pernah berkonsentrasi dengan jelas sehubungan dengan pekerjaannya. Sehingga
kadang-kadang bangsa ini ketinggalan waktu-waktu emas ketika seharusnya bisa
bangkit dan mengurus rakyat yang banyak ini lebih serius (mengentaskan
kemiskinan,memberantas korupsi dan lain sebagainya) ketimbang hanya
memperhatikan masalah-masalah politik yang tidak pernah bisa berhenti untuk
dibicarakan. Satu hal yang membuat bangsa ini ketinggalan dalam hal pembangunan
adalah faktor politik yang begitu kuat pengaruhnya dalam setiap proses
pembangunan, dimana pembangunan yang bersentuhan langsung dengan rakyat akan
bisa batal jika tidak ada kompromi politik, satu hal yang aneh karena memang
tidak ada negara di dunia yang menghalang-halangi pembangunan dengan intrik
politik (mungkin karena politik pun bermain proyek sehingga
pembangunan dan politik mata pisau
yang tidak pernah dipisahkan).
Undang-undang yang ada tentang
politik tidak ada yang mengatur secara detail tentang koalisi dan oposisi
karena sistem yang dianut adalah presidensial. Sehingga sangat membingungkan
ketika semua orang berbicara masalah oposisi dan koalisi. Tidak ada yang
mengatur tapi semuanya seakan-akan sepakat untuk melaksanakan suatu hal yang
tidak pernah diatur dalam undang-undang atau dalam sebuah peraturan negara. Ya
inilah sebuah hal yang antiklimaks ketika berusaha menjadi sebuah negara yang
taat aturan yang sudah di tulis dan di putuskan tapi tanpa ada sebuah hal
ilmiah kemudian melaksanakan sebuah aturan yang tidak tertulis. Seharusnya DPR
mulai sekarang membuat undang-undang yang mengatur koalisi dan oposisi biar
menjadi jelas dalam arah pembangunan bangsa ke depan. Koalisi yang selama ini
dikembangkan di negara ini tidak begitu jelas dan merusak tatanan organisasi
negara sehingga pengaruhnya sangat luar biasa ke rakyat karena tidak ada
faktor-faktor yang menguntungkan buat rakyat. Kalau negara maju seperti Amerika
ribut ketika harus memutuskan tentang asuransi kesehatan untuk rakyat, artinya
sangat jelas di ributkan adalah urusan yang menyentuh rakyat langsung. Tapi
negara ini terus dengan agenda-agenda yang tidak jelas kepentingannya untuk
rakyat secara langsung, selalu masalah yang tidak subtantif. Selalu yang
diributkan adalah masalah yang di akibatkan oleh kasus-kasus korupsi. Harusnya
korupsi disikapi dengan kompak antara legislatif dan eksekutif dengan membuat
peraturan tentang hukuman mati atau seumur hidup bagi pelaku korupsi (jelas
langsung menyentuh pada akar pokok masalahnya).
DPR dan Pemerintah sekarang harus
memikirkan satu hal yang penting tentang tata cara dimana kepentingan partai
tidak langsung bisa mempengaruhi kepentingan pemerintah atau negara. Harus
dipisahkan ketika seseorang sudah menduduki jabatan di eksekutif ataupun
jabatan di legislatif, artinya biarkan semuanya berjalan sesuai koridor yang
berlaku tidak boleh sebuah keputusan hanya di campuri oleh kebijakan partai. Harus
diperjelas agar seseorang yang menduduki jabatan benar-benar efektif untuk
berfikir tentang rakyat, tentang solusi untuk mengatasi masalah rakyat, dan itu
bisa dibuktikan dengan pembangunan-pembangunan yang berkelanjutan. Jadi
seseorang yang diangkat dalam pemerintahan ataupun sudah terpilih dalam
legislatif harus benar-benar bisa melepaskan sebagai orang partai atau
melepaskan atribut partai ( ada code of conduct), dan berkonsentasi penuh
tentang bagaimana dia bertugas untuk berfikir tentang legislatif yang bisa
berguna untuk kepentingan rakyat banyak.
Jadi adalah hal yang belum
terlambat untuk memutuskan sebuah hal yang penting untuk kepentingan rakyat
banyak. Agar semua hal menjadi sebuah sejarah yang berguna untuk anak cucu
kita, dan tertulis tentang sebuah perkembangan yang luar biasa tentang
pembangunan bangsa. Belum terlambat untuk menentukan sebuah hal yang subtantif
dan menyentuh langsung kepentingan rakyat banyak, dan yang tersaji dalam media
benar-benar sebuah berita yang langsung bersentuhan antara pemerintah dan
rakyat, antara wakil rakyat (DPR) dengan yang diwakilinya. Jangan membahas
sebuah hal yang tidak penting menjadi penting dan mengabaikan yang seharusnya
penting menjadi tidak penting. Koaliasi ataupun oposisi akan selalu berbicara
tentang kepentingan negara dana bangsa bukan kepentingan partai. Artinya cara
berfikirnya jauh ke depan dan selalu ke depan dan membuat negara ini bisa
menjadi macan ekonomi dunia dimana penduduknya pun juga seindah pertumbuhan
ekonomi negara. Rakyatnya tidak ada yang miskin karena koalisi dan oposisi di
negeri ini benar-benar mengurusinya. Karena sebenarnya segala perselisihan itu
tidak akan pernah berhenti jika semuanya tetap pada pendiriannya masing-masing.