Tadi
pagi saya brkt dr jl. Panglima Sudirman Surabaya, pagi itu saya mau
naik bis kota jurusan bungurasih. Tapi saya tergelitik dengan sebuah
warung sederhana atau tepatnya lesehan yg tidak ada tendanya karena
begitu habis dagangannya maka semua langsung diangkuti. Satu hal yg
menurut sy patut saya renungkan adalah ibu tadi berjualan sate kelapa
madura, dan hanya sate kelapa itu jualannya. Saya sering melihat dan
berjalan di area itu, tapi sy belum begitu teratarik dengan produknya yg
dijual itu padahal yg antri selalu lumayan. Hanya berbekal tempat
panggang sate dan meja kemudian ditambah bumbu kacang dan nasi, sudah
jadi produk yg begitu orang melihat pasti ingin mencobanya. Kemasannya
tidak bagus-bagus amat tapi ia menawarkan kemasan tradisional (daun
pisang), tidak ada yg ditutupi bahkan cenderung vulgar eh terbuka segala
prosesnya. Saya mencoba mencerna hal apakah yg terjadi sehingga produk
ibu tadi diminati begitu banyak orang di pagi hari. Pagi ini saya
langsung ke warung ibu tadi saya memesan sarapan pdahal jarang sarapan
pagi, langsung saja ibu tadi membuatkan pesanan saya dan setelah saya
rasakan saya baru tahu nilai produk ibu begitu sederhana tapi sangat
bernilai bagi peminatnya. Bayangkan sate kelapa itu hanyalah sebuah
lemak (gajih) yg ditaburi kelapa dan kemudian dibakar layaknya sate dan
diberi bumbu kacang. hahahahaa ternyata produk itu tidak harus mewah dan
modern. Maka kesimpulan saya sebuah produk value itu tidaklah harus
selalu dituntut untuk modern dan up date teknologi tapi cukuplah ia
mempunyai ciri khas, sederhana, strategik.
Ciri khas
adalah sebuah identitas tersendiri yg mungkin tidak dimiliki oleh orang
lain, serupa pun kadang tidak sama, inilah yg harus diadakan pada
sebuah produk karena sekrang ini begitu banyak produk yg muncul.
Sederhana;
sebuah konsep yg mengandalkan kecepatan dan tidak ber belit-belit. Yang
penting tujuannya ke konsumen bisa tercapai dan tujuan dari pemilik
produk tercapai juga. contohnya warung ibu tadi sederhana tidak perlu
tetek bengeknya sebuah warung, bahkan kasirnya (keuangan) tinggal ia
masukkan pada celemek yg ia pakai, dan yg paling sederhana yg ia bakar
cuma lemak (gajih). wouw....sebuah kesedarhanaan dlm hal produk tp bisa
menjadi nilai.
Strategik; adalah merupakan proses
agar produk tersebut begitu mudah untuk diterima oleh customer, tidak
hanya diterima tapi bisa dirasakan sekaligus menjadi sebuah kenangan yg
begitu mendalam bagi customer tersebut. sehingga customer selalu
menginga-ngingat dan akhirnya menjadi pelanggan. warung ibu td
menempatkan 'lokasi dagangannya sebagai nilai strategiknya ditambah
murahnya harga''. Strategik yg warung ibu td adalah dia sabar dalam
menghadapi aturan-aturan yg dibuat oleh pemerintah karena sewaktu-waktu
ia akan kena razia oleh satpol PP, so dia menempatkan dagangan yg pas
sesuai dgn kebutuhannya.
Semoga menjadi inspirasi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar