Oleh
Fachrul Kurniawan, M.MT
ABSTRACT
Kerusakan alam Indonesia semakin nyata dan tidak bisa kita pungkiri lagi. Banyak kejadian bencana yang diakibatkan oleh ketidak beresan dalam pengembalian lahan yang telah di ambil kekayaan alamnya. Tidak adanya sistem informasi yang bisa memperlihatkan secara up to date bahwa wilayah – wilayah yang telah di tambang di reklamasi, hutan yang ditebang kayunya di reboisasi. Padahal peta – peta wilayah sekarang ini bisa di dapat dengan mudah. Pengolahan data seharusnya bisa dilakukan sehingga semua wilayah yang telah diambil kekayaannya bisa dimonitoring dalam pengembaliannya menjadi lahan yang produktif. Tulisan ini bertujuan memperkenalkan pengalaman-pengalaman empiris tentang pemanfaatan sistem informasi geografis dalam proses pengembalian lahan yang telah di ambil kekayaannya menjadi lahan produktif seperti sebelum di ambil kekayaan alamnya, artinya monitoring yang ketat akan membuat lahan rusak menjadi lahan yang subur kembali. Pengalaman tentang pengembangan sistem, analisis tentang permasalahan dan kendala serta bagaimana strategi pengembangannya. Pengembangan sistem informasi meliputi perancangan SDM, basisdata, perangkat lunak, perangkat keras, dan infrastruktur teknologi informasi. Implementasi sistem informasi juga memerlukan tahapan yaitu tahap konseptual, tahap perancangan, tahap pengembangan, tahap operasional dan tahap evaluasi. Kesimpulannya adalah pembuatan sistem informasi geografis reboisasi dan reklamasi merupakan proses yang panjang dan kompleks dalam mendukung proses monitoring pengembalian fungsi lahan yang telah diambil kekayaannya menjadi lahan yang produktif.
Key word : sistem informasi geografis, reboisasi, reklamasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar